Sabtu, 19 Februari 2011

155

Ketika bulan berfikir takkan ada malam hari lagi selepas sore nanti....
Juga air hujan tak tahu arah kemana akan berakhir alirannya....
Seketika tersadar begitu banyak kekeliruan tercipta saat jejak langkah kaki iini melangkah

Ada satu bintang yang tetap menyinari gelap malam langitku ku ini ...
Bintang penuh pesona yang hampir lenyap karna keraguanku.......
Dan juga bintang kecil yang sengaja kututupi kilaunya.......
Takkan bisa ku sangkal aku masih sangat meninginkannya namun tetap aku tutupi angan ini dengan kebohongan dan berharap bintang itu menjadi bidadari tanpa ada aku sang kabut pengahalang kebahagiaannya...

Cahayanya bagaikan senyum terindah yang pernah ku lihat seumur hidup mana mungkin bisa ku berpaling dari itu,,,,
Tak saja ingin memilikinya, membahagiakan, dan juga mengkilapkan dia setiap malam dengan memberi detik-detik indah sepanjang hidupnya...

Sgala tentang keagungannya dan tuntunannya mengabadikan tenangnya rasa ini...
Hanya satu bintang yang bisa...
Bintang dengan liontin buah persik yang kuberikan dengan cinta dan kasih sayang,terjaga hingga kini meski kututpi dengan beribu kebohongan karena aku meyakini tak sebanding dengan lingkaran nebula yang mengelilinginya karena aku hanyalah kabut hitam tebal yang tak tahu arah untuk bersanding dengan cahayanya.

Bintang 10 januari tetap ku rindukan dan tetap ku tunggu di peraduan hingga rasamu untukku kembali bersinar selayaknya malam 155 hari yang lalu........